Sabtu, 30 Juli 2016

Bisnis menurut kanjeng Nabi


Seperti dijelaskan dalam sejarah Rasulullah bahwa beliau adalah selain memberi contoh juga menjadi contoh dalam kehidupan ini dalam segala aspek. Sekarang ini banyak orang yang mampu memberi contoh namun sedikit sekali yang pantas menjadi contoh. Nabi adalah seorang karyawan dimasa kecil, wiraswastawan, sastrawan (sabdanya runtun bak puisi atau pantun yang indah & mudah dihafal), agamawan, ruhaniawan, negarawan, pemimpin pasukan, beliau juga pemimpin keluarga, bahkan seorang dermawan meskipun beliau bukan hartawan.
Dalam dunia bisnis Nabi adalah pemberi contoh sekaligus menjadi contoh karena beliau melakukan berdasar petunjuk yang ada dalam Al Qur'anul Karim dan beliau praktekkan secara langsung dalam kehidupan ini dalam rangka menunjang tujuan dakwah beliau. Dalam istilah lain beliau melakukan dakwah  billisan, bilhal, bilmaal melalui metode bilhikmah, wal mau'idzotil hasanah wajadilhum billati hiya ahsan. Sekarang ini disaat Ekonomi liberal, Ekonomi kapitalis menunjukkan ketidakmampuannya untuk mengatasi krisis ekonomi global, maka beberapa pakar Ekonomi mencoba mencari solusi dengan mencoba mencari referensi lain untuk menyelesaikan kemelut ekonomi dunia yang tidak menentu ini. Mulai dari ekonomi sosialis, ekonomi kerakyatan, ekonomi koperasi sampai ekonomi Islam. Kita lihat negara-negara besar dengan ekonomi kuat mengalami guncangan ekonomi hebat beberapa waktu lalu seperti Amerika yang masih dalam pemulihan, Inggris yang baru saja harus memilih berpisah dari Uni Eropa karena referendum BREXIT, yang lebih mengherankan banyak perusahaan Jepang yang gulung tikar dari Indonesia. Namun sementara itu Tiongkok dengan ekonomi sosialisnya masih bertengger meskipun diguncang dengan masalah ekonomi global dan bencana alam berulang-ulang dinegerinya.

Berangkat dari itu semua bisnis yang diajarkan kanjeng Nabi merupakan salah satu alternatif dari sebuah solusi untuk mengatasi krisis ekonomi yang berkepanjangan ini, karena bila dilihat jumlah umat Islam di dunia sekarang ini menempati posisi kedua dengan jumlah penganut sekitar 1,5 miliar dan akan berkembang dengan pesat tidak hanya di Indonesia tetapi di belahan dunia lain. Menurut data yang dicatat lembaga survei Pew Research Center dari Amerika Serikat, seperti dikutip merdeka.com (2/2/2016), Islam akan mencapai 34,9 persen dari total populasi dunia pada tahun 2070 dan negara-negara dengan perkembangan pesat bertambah muslimnya adalah 1.India 2.Inggris 3.Rusia 4.Kanada dan 5.Cina

Menurut beberapa sumber, rasulullah meraih kesuksesan dalam berbisnis di 6 kota berbeda. 4 diantaranya adalah Syam (Syuriah), Bahrain, Yordania, dan Yaman. Semua bisnis yang dijalankan oleh beliau menciptakan hasil yang sangat memuaskan. Bahkan menurut beberapa sumber, ia nyaris tidak mengalami kegagalan dalam berbisnis.

Inilah manajemen bisnis beliau :

1. JUJUR
There's no respect without honest there's no honest without integrity : tidak ada kehormatan tanpa kejujuran dan tidak ada kejujuran tanpa integritas (satu kata ucapan dan perbuatan. Maka tidak heran jika kejujuran beliau membuat bisnisnya hampir tidak pernah gagal karena mendapatkan trust (kepercayaan pelanggan). termasuk yang penting dalam mengamalkan ini adalah tidak mencuri timbangan. Kejujuran ini sangat dirasakan bagi mereka yang bertransaksi secara online, karena tanpa kejujuran bisnis ini tidak akan mendapatkan pasar.
2. MENGHORMATI PELANGGAN
Pelanggan merupakan kunci utama dalam bisnis, "Customer is king". Rasulullah memperlakukan pelanggannya layaknya seorang saudara yang harus dibantu. Banyak bisnis sekarang yang meniru ala bisnis Rasulullah ini dalam melayani pelanggan dengan berbagai metode seperti "Customer satisfaction".

3. MENEPATI JANJI
Menepati janji adalah salah satu unsur kualitas, bagaiman produk dan jasa sesuai komitmen antara pembeli dan penjual. Banyak ayat Al Qur'an dan hadits yang menjelaskan tentang masalah janji. Oleh karena itu masalah komitmen ini sangat penting untuk dilakukan. Sekarang cara ini banyak dipraktekkan oleh mereka yang berdagang secara online.

4. KUALITAS
Nabi melakukan ini dengan memberi harga sesuai kualitas barang dagangan yang ditawarkan, dipisah-pisahkan berdasar kualitasnya. Kita lihat sekarang banyak toko-toko modern meniru cara dagang nabi dengan menjual dagangan berdasar kualitasnya masing2 meskipun jenis dagangannya sama. Dalam manajemen modern kualitas didefinisikan mirip dengan ajaran Nabi diatas yaitu Q = qCDSM (q : quality product its self, C : cost, D : Delivery, S : Safety and M : Moral).

Wallohu a'lam.