Kamis, 25 Februari 2016

Rabu, 24 Februari 2016

KNOWLEDGE SHARING



LAPORAN KNOWLEDGE SHARING
Hari           : Senin
Tanggal     : 22 Pebruari 2016
Tempat      : Ruang Meeting FEBI FISIP
Acara        : Rapat Koordinasi Knowledge Sharing

  1. Siti Musfiqoh, MEI,  tema “ Seminar Roadmap Perbankan Syariah” di Yogyakarta, 1 Oktober 2015; 
  2. a. Dr. H. Hammis Syafaq, M.Fil.I, b. Nurlailah, SE, MM; c. Samsul Anam, MM “Workshop Program Studi Manajemen (Syariah); Pertemuan Dekan FEBI/FEB PTKIN; dan Sidang I AFEBIS serta Musyawarah KEI” di Medan, 2-4 Oktober 2015 
  3. Amal taufiq, S.Pd; M.Si, “Lokakarya dan Rakernas II APSSI”, di Salatiga , 29-30 oktober 2015 
  4. a.Imam Buchori, SE, M.Si, b. Ummiy Fauziyah Laili, M.Si; c. Lilik Rahmawati, MEI, “Indonesia Shari’a Economic Festival (ISEF) 2015”, di Surabaya, 27-31 Oktober 2015 
  5. Kutsiyatin, S.Ag; M.Si, “ Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (RKA-KL) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam tahun anggaran 2016 dan proses revisinya”, di Ruang Meeting FEBI UIN Sunan Ampel Surabaya, 22 Pebruari  2016.



Jumat, 19 Februari 2016

APLIKASI SMART




Laporan Knowledge Sharing /Session Aplikasi SMART


  • Hari        : Kamis
  • Tanggal   : 18 Pebuari 2016
  • Pukul      : 09.00 WIB s/d 11.30 WIB
  • Tempat   : Ruang sidang Rektorat

 
Acara    :  
Knowledge Sharing membuat laporan pertanggungjawaban bendahara pada aplikasi SMART berbasis web
Tempat : Ruang sidang Rektorat

Catatan

  1. Membawa laptop 
  2. Membawa dokumen pembukuan /LPJ Bendahara tahun 2015 termasuk saldo rekening koran/Tabungan BPP bulan Januari s.d Desember 2015


Pelaksanaan/Hasil acara:

Dihadiri oleh tim keuangan dan kasubbag Keuangan, Bendahara Pengeluaran Pembantu seluruh  unit UIN Sunan ampel Surabaya. Acara dibuka oleh kabag. Keuangan, dilanjutkan dengan saran dari Kabiro AUPK, dipandu bendahara pengeluaran di tutup Sekretaris SPI tentang pengisian laporan pertanggungjawaban Januari-Desember 2015 melalui aplikasi smart alhamdulillah sudah selesai pembuatan laporan pertanggungjawaban bendahara pada aplikasi SMART berbasis web. Diusulkan sekretaris SPI diadakan pertemuan rutin 1 bulan sekali setelah apel pagi untuk membicarakan kendala SPJ di awal untuk mencegah SPJ di akhir tahun.





Kamis, 11 Februari 2016

SELAMAT DATANG


Visi, Misi Dan Tagline


Visi :
"Menjadi Universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional"

Misi :

  • Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidispliner serta sains dan teknologi yang unggul dan berdaya saing.
  • Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
  • Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis rise

Tagline: Building Character Qualities: for the Smart, Pious, Honorable Nation

 

 

Makna Slogan UINSA Surabaya


zaki 

Oleh: Akh. Muzakki
Ketua Tim Konversi UINSA

Wikipedia menjelaskan makna penting kata “slogan”. Menurut sumber informasi akademik online yang posisi dan mutunya lebih tinggi dari microblogging ini, “A slogan is a memorable motto or phrase used in a political, commercial, religious, and other context as a repetitive expression of an idea or purpose.” Artinya, “slogan” adalah motto yang mengesankan atau frase yang digunakan dalam konteks politik, komersial, agama, dan lainnya sebagai ekspresi berulang ide atau tujuan.
Substansi penting dari “slogan”, seperti diuraikan di atas, adalah ekspresi berulang ide atau gagasan. Slogan digunakan untuk menyampaikan sebuah pesan tentang produk, jasa, atau perihal mendasar yang mewakili isi pesan itu. Ia kerap dipakai untuk menarik perhatian audiens yang ingin dituju. Karena itu, slogan sering diidentikkan dengan marketing sebuah produk atau layanan jasa. Di Amerika Serikat, slogan lebih dikenal dengan tagline. Di Inggris Raya, lebih terkenal dengan sebutan strapline, dan di Eropa dilafalkan dengan beberapa istilah berbeda: baselines, signatures, claims, atau pay-offs.
 
uinsa


Untuk memasarkan semangat dasar dari gagasan pengembangan akademik dan atau layanan pendidikan tingginya, UINSA Surabaya juga menggunakan sebuah slogan, atau dengan kata lain tagline, atau platform. Pilihannya jatuh pada: “BUILDING CHARACTER QUALITIES: For the Smart, Pious, and Honorable Nation”. Slogan ini penting untuk dipahami dan menjadi kekayaan kognitif bersama.
Memang, dalam sejumlah kesempatan, ada beberapa usulan untuk merespon terhadap jatuhnya pilihan pada slogan pilihan di atas. Di mailing list pendidik dan tenaga kependidikan UINSA Surabaya, ada beberapa yang mengusulkan slogan seperti ini:
  1. BUILDING QUALITY CHARACTERS: Smart, Pious, Respected
  2. Untuk Generasi Yang Lebih Baik
Sungguh senang sekali mendapati banyak gagasan cerdas dan hebat dari banyak pikiran. Semuanya mantap dan menambah kekayaan akademik UINSA Surabaya.
Tulisan ini hanya ingin menjelaskan bahwa slogan UINSA Surabaya “BUILDING CHARACTER QUALITIES: For the Smart, Pious, and Honorable Nation” memiliki basis filosofis akademik yang mendalam. Untuk sampai kepada tahapan pemahaman atas slogan ini, diperlukan membaca dua sumber rujukan utama:
  1. Buku Desain Pengembangan Akademik UIN Sunan Ampel Surabaya.
  2. Kebijakan Kemendikbud mengenai 18 Nilai Dalam Pendidikan Karakter.
Tentu, ruang tulisan ini tidak cukup leluasa untuk membahas detil dari slogan UINSA Surabaya di atas. Tapi, penjelasan mengenai hal ini secara singkat penting untuk menambah upaya memahami makna slogan di atas. Slogan tersebut terdiri dari dua bagian: BUILDING CHARACTER QUALITIES sebagai “payung besar” slogan, dan FOR THE SMART, PIOUS, AND HONORABLE NATION sebagai “sub-slogan”.
Pertama, payung besar slogan di atas dimaksudkan bahwa keberadaan UINSA Surabaya sebagai penyelenggara pendidikan tinggi berperan penting dalam membumikan karakter yang diinginkan oleh desain pengembangan akademik yang disusun serta 18 nilai pendidikan karakter yang diamanahkan oleh Kemendikbud. Ke-18 nilai dalam pendidikan karakter dimaksud bisa dijelaskan dengan pemaknaan khusus, sebagaimana berikut:
  1. Religius. Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.
  2. Jujur. Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
  3. Toleran. Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.
  4. Disiplin. Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.
  5. Kerja Keras. Tindakan yang menunjukkan perilaku tangguh dan berorientasi maju.
  6. Kreatif. Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.
  7. Mandiri. Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.
  8. Demokratis. Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.
  9. Berdaya Ingin Tahu. Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.
  10. Nasionalis. Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
  11. Menghargai Prestasi. Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
  12. Bersahabat/Komunikatif. Sikap dan tindakan yang selalu menunjung tinggi nilai persahabatan antar sesama dalam kerangka kebaikan melalui jalinan silaturahmi dan atau komunikasi yang saling menghargai.
  13. Cinta Damai. Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
  14. Cinta Ilmu. Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan, memperdalam dan berbagi ilmu yang memberikan kebajikan bagi dirinya dan masyarakatnya.
  15. Peduli Lingkungan dan Sosial. Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi, serta memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.
  16. Bertanggung Jawab. Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.
  17. Berpikir metakognitif. Tata pikir reflektif yang menunjukkan kemampuan diri atas cara berpikir kritis, sintetis, dan analitis.
Nah, ungkapan “BUILDING CHARACTER QUALITIES” itu menunjuk kepada nilai-nilai karakter yang diamanahkan oleh Kemendikbud serta desain pengembangan akademik UINSA yang berbasis pada integrated twin towers (lihat buku Desain Pengembangan Akademik). Bagaimana dengan usulan “BUILDING QUALITY CHARACTER”? Menurut Bahasa Inggris yang saya tahu, kalau kita menggunakan kata “quality” pada urutan kata (word order) yang jatuh sebelum kata benda (noun) untuk maksud penyifatan atas kata benda itu, maka penggunaannya biasanya (sekali lagi yang saya tahu) harus disertai dengan adjective. Contoh: good quality character, dan high quality product. Hampir tidak pernah penutur bahasa Inggris yang menggunakan kata “quality” sebelum kata benda tanpa disertai dengan kata sifat (adjective).
Dalam kesempatan terbatas, ada juga ungkapan “quality character” yang berlaku di kalangan penutur Inggris, tapi pasti penggunaannya diikuti oleh article “a”. Hasilnya harus berbunyi “a quality character”. Itu pun untuk maksud dan makna yang berbeda dibanding “character qualities”.
Jadi, usulan berupa “BUILDING QUALITY CHARACTER” belum bisa dicarikan basis argumennya. Baik itu dari sisi kebahasaan secara spesifik maupun secara filosofi akademik yang menjadi dasar dari desain pengembangan keilmuan UINSA Surabaya secara lebih luas.  
Lalu, bagaimana dengan sub-slogan yang berbunyi “For the Smart, Pious, and Honorable Nation”? Untuk memahami substansi ini, buku Desain Pengembangan Akademik UIN Sunan Ampel Surabaya perlu dirujuk. Penjelasannya sangat panjang dan membacanya harus jenak. Tapi, secara singkat bisa disampaikan bahwa substansi sub-slogan itu menunjuk kepada semangat dasar yang menunjuk kepada nilai utama dari kepribadian lulusan yang diidealisasikan untuk dihasilkan oleh penyelenggaraan pendidikan UINSA Surabaya: smart, pious, honorable.
Nilai kepribadian lulusan dimaksud memiliki pendasaran normatif spiritual yang mengakar dalam ajaran Islam. Dasarnya adalah konsep al-Qur’an mengenai karakteristik Ulul Albab yang menunjuk kepada terintegrasinya praktik dzikir dan fikir dalam praktik kehidupan (al-Qur’an 39:9; 3:7) serta kedewasaan bersikap dan mengambil pilihan yang terbaik dalam hidup berdasarkan petunjuk ilahi (al-Qur’an 39:18; 5:100), serta kemapanan intelektual (al-Qur’an 39:18; 3:190). Artinya, nilai kepribadian lulusan yang meliputi smart, pious, dan honorable di atas merupakan penerjemahan langsung dari semangat dasar Ulul Albab yang dikonseptualisasikan oleh al-Qur’an.
Penggunaan kata “nation” pada akhir sub-slogan di atas memang dipakai untuk menunjukkan keberpihakan UINSA Surabaya kepada pengembangan sumber daya manusia bangsa ini. Itu yang diamanahkan oleh Perpres No. 65 Tahun 2013 tentang perubahan kelembagaan IAIN Sunan Ampel Surabaya menjadi UIN Sunan Ampel Surabaya serta komitmen Kementerian Agama dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Bahwa akan banyak mahasiswa asing yang datang, UIN Sunan Ampel tidak menampik potensi itu. Tapi, penggunaan kata “nation” merupakan salah satu bentuk affirmative policy yang diamanahkan oleh regulasi dan kebijakan dimaksud.
Lalu, bagaimana dengan usulan “Untuk generasi yang lebih baik”? Usulan ini juga baik. Tapi, penyusunan slogan perguruan tinggi, apapun bentuk dan jenisnya, dibangun di atas nilai filosofis yang dianut. Slogan apapun harus berdiri di atas bangunan filosofis yang kuat dan menjadi dasar pengembangan keilmuan perguruan tinggi, apalagi untuk UINSA Surabaya yang diamanahkan oleh Perpres di atas agar membangun integrasi keilmuan.
Slogan UINSA Surabaya, baik “payung besar”nya maupun “sub-slogan”nya, didasarkan pada model integrasi keilmuan seperti diamanatkan oleh Perpres di atas. Pembahasannya cukup panjang dan detil. Tapi, yang pasti slogan yang dikembangkan oleh UINSA Surabaya tidak dilakukan sebagai hasil dari cherry-picking (asal petik; asal comot). Namun demikian, untuk kepentingan pengemasan, slogan dimaksud diwujudkan ke dalam dua bagian: “payung besar” slogan dan “sub-slogan”. Untuk kepentingan penyederhanaan, cukup disebut “BUILDING CHARACTER QUALITIES”. Bagi yang suka panjang, bisa disebut “BUILDING CHARACTER QUALITIES: For the Smart, Pious, and Honorable Nation”.







Create your own at febiuinsa.blogspot.com